Monday, February 21, 2011

Perfection in hapiness

1. I’m a Perfectionist; a common word heard when you’re dealing with someone who strives for accuracy and excellences in what they do.

2. Is it wrong, for being a perfectionist? Are there any such people who are capable to do things with perfection in the things they do?

3. Some claimed perfectionist find difficult in accepting someone else imperfection if they are not up to the standard desired. To them dealing with the imperfection can be a stressful.

4. On contrary, you probably heard that, life is full of imperfect things and imperfect people.

5. Learning to accept each others' faults and accepting each other’s differences are some of the important ways, in creating a healthy, growing, and lasting relationship

6. I must concur that environment contributes to lack of performance to excel.

7. Not all people have the privilege environment they desired to excel as compared to some.

8. It’s a gift of luck to some I would say.

9. No matter what situation you are in, you must be in control, because in the end, you are the master of your own life; to be happy or unhappy, to be positive or negative.

10. Don't put the key to your happiness in someone else's pocket - keep it in your own.

Wednesday, February 9, 2011

Perlukah hidup berteman?


Manusia dijadikan Allah SWT sebagai Khalifah dimuka bumi ini. Inilah kehidupan manusia yang berkisar dalam lingkaran kehidupan berpasang pasangan, begitulah menurut hukum alam yang dicipta. Sejarah kasih sayang yang bermulanya kehidupan didahului oleh raja segala manusia, Nabi Allah Adam AS bersama Hawa.

Apakah definasi “Teman” itu serupa dengan “Pasangan” ? Mungkin ada yang kata “Ya” dan ada yang mengatakan “Tidak” . Evolusi “teman “ mungkin menjadi “pasangan”
Walau bagaimana ianya dinilaikan, satu yang pasti, kita perlukan orang lain dalam meneruskan kehidupan. Berbahagialah apabila kita temui teman sejati dalam persahabatan atau Pasangan dalam hidup.

Rasanya lengkap kehidupan apabila diri ini dikasihi walaupun tidak semestinya disertai dengan ikatan atau perkahwinan. Dalam menjalani hidup berkasih haruslah berlandakan pegangan akidah dan bukan nafsu.Evolusi kehidupan adakala merosakkan kitaran kehidupan apabila ada yang ingin berkasih sayang dengan pasangan sejenis yang rata rata hanya berpaksikan nafsu. Mungkin ada yang menempak Ohalf…namum hakikat kehidupan sedemikian hanya meruntuhkan manusia dari pada meningkatkan kehidupan.Ohalf meneliti kembali kehidupan dulu berpasangan yang terasa indah, kerana ada yang dicintai dan menyintai. Walaupun hanya sekadar masa yang singkat namum cukup terasa kenikmatan dalam hidup berpasangan sehingga kini.